IBU yang melahirkan kita hingga membuat kita menjadi orang yang sukses..
adakah kita mengucap terima kasih untuk IBU..
ini adalah berbagai ungkapan untuk IBU..
Ingatlah selalu untuk bilang kepada IBU "IBU,AKU SAYANG IBU"
Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.
Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.
Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa
merestui dan memberkatinya.
Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan
dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.
Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.
:+: Khalil Gibran :+:
Ibu Doakanlah
ibu doakanlah ku akan melangkah
menyusuri waktu menjemput citaku
ibu lepaskanlah ku ke laut biru
akan kuarungi akan kuseberangi
ibu doakanlah ku sedang melangkah
menjalani hari menjemput harapku
ibu lepaskanlah ku dengan maafmu
tentramkan hatiku menempuh hidupku
doamu oh ibu selalu kunanti
tulus dan suci dari relung hati
doamu oh ibu selalu kunanti
mohonkanlah Allah Rabbi besertakan selalu
Untukmu Ibu
Ibu
Saat kau terduduk
dalam lelah yang sangat
aku khawatir
aku rasakan salah bergumpal-gumpal
Ibu
saat kau menasehatiku
aku mengerti
Aku paham semua harapanmu
Ibu
saat melihatmu menangis
Aku hancur
Saat melihatmu sakit
Aku hancur
-aku tak kuat-
Karena air matamu
adalah butiran-butiran kristal
dari lelahnmya sebuah perjuangan
disitu tercetak dosaku
Karena sakitmu
adalah tumpukan beban-beban
yang kau bawa
disitu pula tercetak dosaku
Melihat itu semua
aku bisa apa?
-aku tak kuat-
aku rasakan salah amat sangat
Rasanya percuma
aku pergi mengejar cita-cita
Kalau ibu lelah dan sakit
aku diam saja
-aku rasakan salah amat sangat-
Satu hal yang menenangkanku
akan dirimu Bu’
Pada saat kau duduk kelelahan
memandangi anakmu
dengan kebahagiaan
Kurasa malaikat di langit
melimpahkan shalawatnya kepadamu
dan Tuhan berikan senyuman rahmat-Nya
khusus untukmu
Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja
Tak ada lelah menggores diwajah ayumu
Tak ada sesal kala semua harus kau lalui
Langkah itu terus berjalan untuk kami
Dua bidadari kecilmu..
Desah mimpimu berlari
mengejar bintang
Berharap kami menjadi mutiara terindahmu
Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi
Ini peran terbaikmu
Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami
Mengurai senyum disetiap perjalanan kami
Mendera doa disetiap detik nafas kami
Ibu... kau berlian dihati kami
Relung hatimu begitu indah
Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya
Derai air matamu menguntai sebuah harap
Di setiap sholat malammu
Ibu...
Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu
Membopong semua mimpimu dalam pundak kami
Ibu...
Jangan benci kami
jika kami membuatmu menangis.
Kenanglah (Untuk Ibu)
“apa yang bisa kita berikan padanya… kecuali rasa pedih dihatinya karena angkara kita
Kenanglah hangat kasih sayang sang ibu…
Kala sedih menerpa…maka dia ada di sisimu…
Kala bahagia menerpa … iapun ikut bahagia…
Saat balita telah lewat…
Saat remaja telah beranjak…
Saat dewasapun kini berjalan…
Apakah tak kau rindukan saat dia selalu di sisimu?
Berapa banyak kasih yang telah kita tebar…
Sebagai balas akan kasih sayangnya?
Tiada seujung kuku hitampun tertebus…
Bagai sepenggalah mentari di langit biru…
Berapa banyak jasa beliau?
Berapa banyak siksa kita padanya?
Cobalah kita bersama hentikan sesaat
Segala aktifitas yang sedang kita kerjakan.
Kenanglah wajah lembut ibumu…
Bahkan lengkap dengan kerut lelah
Dibawah kelopak matanya…
Kenang…dan kenang hingga
Hilang semua bayangan maya…
Berganti sosok sang ibu
Di depan kita…..
Kemudian tariklah nafas dalam-dalam…
Hembuskan secara pelan…
Tarik lagi…dan…hembuskan…
Lakukanlah itu dengan penuh perasaan…
Seraya…tetap kau pandang…
Wajah lembut ibumu…
Walau itu hanya dalam khayal…
Rasakan denyut lembut jantungmu…
rasakan pula desir darahmu…
yang mengalir di segenap pembuluhmu…
Saat ini pula … cobalah… dan…
Terus cobalah mengenang segala
Masa lindungan sang ibu….
Dan kenanglah pula…
Segala dosa yang t’lah kita perbuat padanya…
Katakanlah dalam hatimu terus berulang
Ibu…ataukah… mama… ataukah mami..
Ataukah apa sajalah…asalkan kian mengakrabkan
antara dirimu dengan dirinya.
Lalkukan… dan terus lakukan…
Jangan kau perdulikan semua kesibukan…
Yang ada di kiri kanan
Sekarang yang ada hanya …
kau dan bayang ibumu…
Perlahan… rasakan gejolakmu
Yang kian terasa di dalam hati…
Perlahan pula ….
Pejamkanlah matamu…
Tuk terus kenang ibumu…
IBU tiada kata yang bisa kuucap untuk mengukapkan segalanya tentangmu..dalam doaku yang tak kunjung henti ku berharap agar IBU selalu ada untuk menemaniku..
"IBUKU TERIMA KASIH ATAS KASIH SAYANG YANG KAU BERI UNTUK KAMI ANAK-ANAKMU"
Nama : Amelia Suciani
Kelas : 2db20
NPM : 32109697
Tidak ada komentar:
Posting Komentar